Kuliner Khas Daerahku

 Tiwul

Tiwul merupakan makanan khas Kabupaten GunungKidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiwul sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang, saat itu pasukan Jenderal Soedirman yang bernama Soepardjo Rustam membawa bekal nasi tiwul. Pada saat itu tiwul menjadi makanan alternatif karna beras sulit di dapatkan.

Tiwul sendiri di ambil dari istilah bahasa jawa yang memiliki arti singkong yang sudah dikeringkan. Bahan baku tiwul adalah singkong. Untuk membuat tiwul singkong nya dikupas terlebih dahulu, lalu dicuci sampai bersih kemudian di jemur sampai kering. Jika sudah kering lalu di tumbuk sampai halus. Kemudian diayak setelah itu dikasih sedikit air lalu diinteri sampai berbentuk bulat kecil-kecil. Di kukus sampai matang dan warna nya berubah menjadi kecoklatan.

Tiwul bisa menjadi alternatif pengganti nasi karena kandungan kalori nya yang rendah, namun tetap mengeyangkan. Selain itu tiwul memiliki beberapa manfaat seperti membantu kesehatan pencernaan dan cocok untuk penderita diabetes karena kandungan gulanya yang rendah.

Tiwul sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat GunungKidul. Pelestarian tiwul sangat penting agar para generasi muda tetap mengenal kuliner warisan nenek moyang. Di zaman yang modern ini para generasi muda harus berupaya agar makanan khas tiwul tetap terjaga dan terus diminati oleh masyarakat luas.